JAKARTA, OTOMOTIFXTRA.COM - Bagi pemilik sepeda motor yang sudah tua, turun mesin kadang-kadang menjadi servis yang tidak dapat dihindari.
Ini disebabkan oleh komponen-komponen pada motor yang telah mengalami pemakaian tinggi, yaitu di atas 60.000 km, sehingga mengalami keausan dan memerlukan penggantian.
Namun, terdapat juga penyebab turun mesin pada motor dengan total pemakaian di bawah 60.000 km. Berikut adalah berbagai faktor yang dapat menjadi penyebab.
BACA JUGA:Mengemudi Mobil Matic dengan Cerdas: Panduan Lengkap untuk Pengendara Modern
1. Tidak Mengganti Oli dengan Tepat Waktu
Oli memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan mesin dengan mengurangi gesekan dan mendinginkan suhu mesin. Tidak mengganti oli sesuai jadwal dapat meningkatkan risiko gesekan yang kasar antar komponen mesin, menyebabkan keausan cepat, dan memerlukan turun mesin.
2. Jarang Melakukan Servis Rutin
Selain mengganti oli, servis rutin motor secara menyeluruh juga diperlukan. Jika servis diabaikan, risikonya adalah turun mesin. Proses servis, seperti penggantian oli dan pembersihan filter udara, perlu dilakukan sesuai jadwal untuk mencegah masalah yang lebih serius.
BACA JUGA:GIIAS Bandung 2023: Pameran Otomotif Unggulan dengan Inovasi dan Kenyamanan Berkendara
3. Kebiasaan Menerobos Banjir
Menerobos banjir dapat menyebabkan air masuk ke mesin dan bercampur dengan pelumas. Meskipun dampaknya tidak langsung terlihat, seiring waktu, mesin dapat berkarat dan mengalami keausan. Pengaruh ini dapat menyebabkan mesin mati mendadak dan memerlukan turun mesin.
4. Tidak Rutin Mengganti Air Radiator
Air radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Jika air radiator tidak diganti secara berkala, mesin dapat mengalami overheating, yang dapat mengakibatkan turun mesin karena komponen mesin terlalu panas.
BACA JUGA:10 Strategi Efektif Pertahankan Kondisi Ban Motor Agar Awet dan Tahan Lama
5. Modifikasi Mesin (Bore Up)