Oksigen (O2) adalah salah satu parameter kunci dalam uji emisi kendaraan.
Kadar oksigen dalam gas buang kendaraan mencerminkan sejauh mana proses pembakaran di dalam mesin berlangsung efisien.
BACA JUGA:8 Tips Merawat Kaki-kaki Mobil Agar Awet Tahan Lama
Dalam pengukuran emisi, sensor oksigen mendeteksi jumlah oksigen yang tersisa dalam gas buang.
Kadar oksigen yang optimal dalam gas buang menunjukkan pembakaran yang baik dan efisien.
Jika kadar oksigen terlalu tinggi, ini bisa menjadi tanda bahwa campuran udara-bahan bakar terlalu miskin, yang dapat mengakibatkan kinerja mesin yang buruk dan peningkatan emisi CO dan HC. Sebaliknya, jika kadar oksigen terlalu rendah, ini dapat mengindikasikan campuran udara-bahan bakar yang terlalu kaya, yang juga dapat mengakibatkan masalah pembakaran dan peningkatan emisi CO.
Pemeriksaan kadar oksigen dalam gas buang membantu memastikan bahwa mesin kendaraan beroperasi dalam kondisi optimal.
BACA JUGA:Dampak Buruk Mobil Pakai Oli Merek 'Abal-abal', Awas Bahaya Jangka Panjang Menghantui!
Jika kadar oksigen tidak sesuai, perlu dilakukan perawatan atau penyesuaian pada sistem pembakaran kendaraan untuk mengurangi emisi berbahaya dan meningkatkan efisiensi pembakaran.
Parameter Lambda (Rasio Udara-Bahan Bakar)
Dalam uji emisi kendaraan, salah satu parameter kunci adalah Lambda, yang mengukur rasio udara-bahan bakar dalam mesin.
Lambda yang optimal adalah 1.0, menunjukkan campuran sempurna.
Lebih dari 1.0 berarti campuran miskin, dan kurang dari 1.0 berarti campuran kaya.
BACA JUGA:Baca Tips Ini Supaya Mencuci Mobil Tidak Jadi Sia-sia, Pasti Bersih Cuy
Parameter Lambda sangat penting karena memengaruhi efisiensi pembakaran dan emisi gas buang.