Sebaliknya, mesin akan berdecit bahkan meraung.
Penurunan akselerasi ini perlu diperhatikan oleh pengguna mobil karena dapat mempengaruhi kondisi keselamatan kendaraan. Jika komponen kopling benar-benar habis, mobil dapat terjebak dalam kondisi macet atau mesin tetap hidup saat kendaraan diam.
BACA JUGA:Trik Menggunakan Dongkrak Buaya yang Benar, Simak Cara Kerjanya
• Muncul Bau Hangus
Komponen kopling rentan terbakar saat mobil menempuh medan yang tanjakan atau turunan curam. Kontur jalan yang ekstrem memperkuat perpindahan transmisi yang intens.
Akibatnya, komponen kopling terpapar gesekan yang tinggi antara plat penekan dan flywheel, yang dapat menyebabkan terbakarnya komponen kopling. Ketika kampas kopling aus atau habis karena terbakar, akan tercium bau hangus yang khas.
Awalnya, bau hangus tersebut mungkin tidak tercium di dalam kabin mobil. Namun, saat kampas kopling semakin menipis, bau hangus tersebut akan semakin kuat dan dapat dirasakan di dalam kabin mobil.
Keausan kopling tidak hanya mempengaruhi kondisi mobil, tetapi juga dapat membuat penumpang merasa tidak nyaman karena bau yang tidak sedap saat berkendara.
BACA JUGA:Apa Itu RPM Mobil? Yuk, Kita Ulas Lebih Dalam
• Mesin Cepat Panas
Mesin mobil yang cepat panas saat digunakan sebenarnya adalah hal yang wajar, mengingat adanya berbagai energi yang dihasilkan saat mobil bergerak.
Namun, yang perlu kalian waspadai adalah jika mesin terlalu cepat panas.
Ketika komponen kopling habis, putaran mesin akan meningkat. Penipisan kampas membuat permukaannya menjadi licin. Keadaan licin pada permukaan kampas ini akan menyebabkan perputaran mesin menjadi lebih cepat.
• Perpindahan Transmisi Terasa Berat
Pada kondisi normal, perpindahan transmisi dapat dilakukan dengan lancar tanpa mengalami hambatan.
Namun, jika komponen kopling sudah habis, kalian akan membutuhkan upaya ekstra untuk melakukan perpindahan transmisi.