Mobil dinilai sebagai barang yang tak cocok dijadikan alat untuk berinvestasi karena tidak memiliki value yang cukup menjanjikan di masa depan.
Selain itu, mobil yang sering mengalami penurunan nilai jual di setiap periodenya juga semakin mendukung deklarasi bahwa mobil kurang tepat dijadikan sebagai salah satu pilihan instrumen investasi.
BACA JUGA:Beli Mobil Listrik Bekas? Ini Dia Keuntungannya: Murah dan Berkualitas!
BACA JUGA:Ini 5 Penyebab Ban Mobil Pecah, Nomor 2 Tak Sadar Sering Banget Dilakukan
Merujuk dari pemaham investasi yakni aktivitas membeli dan memiliki aset tertentu dengan harapan nilai aset tersebut akan meningkat dari waktu ke waktu sehingga menghasilkan keuntungan.
Sudah terlihat jelas bahwa mobil sebagai suatu barang kurang bisa dijadikan investasi.
Secara lebih spesifik, harga jual kembali mobil mengalami penurunan berdasarkan jenis atau tipe mobil itu sendiri.
Untuk mobil murah dan menengah biasanya mengalami penurunan harga jual kembali sebesar 7% sampai 10% di tahun pertama.
BACA JUGA:Ada Banyak Rekomendasi Mobil MPV Keluaran Daihatsu Terbaru 2024, Kamu Suka yang Mana?
BACA JUGA:Ternyata! Ini 7 Penyebab AC Mobil Jadi Berisik
Sedangkan mobil kelas menengah ke atas akan mengalami penurunan harga jual kembali sebesar 10% sampai 15%.
Harga jual kembali mobil yang paling parah adalah mobil premium yang diklaim harganya mampu turun hingga 20% di tahun pertama.
Ini membuktikan memang kurang tepat menjadikan mobil sebagai pilihan alat investasi.
Kendati demikian, mobil bisa dikatakan menjadi investasi bila peruntukannya bisa lebih luas dan bukan menjual mobil tersebut dengan harga rendah.
BACA JUGA:Ini 21 Titik Kamera Tilang Elektronik di Wilayah Bandung
BACA JUGA:Mau Repair Velg Mobil? Cek, Segini Biayanya