BACA JUGA:4 Tips Agar Bisa Bangun Garasi Rumah Berukuran Kecil
Bahkan, oli mesin yang tidak diganti secara rutin juga dapat menyebabkan mobil mogok.
Oleh karena itu, ganti oli mobil secara rutin sesuai rekomendasi buku manual.
Biasanya, penggantian oli dapat dilakukan setiap 10.000 km.
5. Mengganti air radiator secara rutin
Selain oli, air radiator juga perlu diganti secara rutin.
BACA JUGA:Ternyata Warna Cat Mobil Melambangkan Kepribadian Kalian Loh Sob
BACA JUGA:6 Penyebab Persneling di Posisi D Tapi Mobil Ogah Jalan
Seperti yang kita ketahui, mesin mobil bekerja dengan menghasilkan suhu yang tinggi. Nah, agar mesin tidak overheat, maka diperlukan air radiator untuk mendinginkan mesin.
Perlu diketahui bahwa seiring dengan penggunaan mobil, air radiator dapat kehilangan kandungan anti-freeze serta anti-corrosion yang di dalamnya.
Meskipun di Indonesia, kehilangan anti-freeze mungkin tidak memiliki dampak besar karena wilayah tropis, kehilangan anti-corrosion dapat menyebabkan masalah pada performa mobil. Hal ini bisa membuat logam radiator lebih mudah keropos.
Umumnya, penggantian air radiator disarankan setiap mobil menempuh jarak 20.000 km atau saat cairan radiator sudah berwarna keruh.
BACA JUGA:Apa Pengaruhnya Wiper Baru Nyala Saat Kondisi Kaca Mobil Sedang Kering?
BACA JUGA:Hari Gini Masih Tidak Punya SIM? Hati-hati Aja, Segini Dendanya Sob!
Namun, untuk lebih memastikan, disarankan untuk menanyakan informasi lebih lanjut langsung pada bengkel saat melakukan servis mobil secara berkala.
6. Ganti timing belt