All New Peugeot 3008 dan 5008 Hadir Dengan Harga Lebih Terjangkau | Astra Peugeot
Otomotifxtra.com - Astra Peugeot telah meluncurkan pembaruan Peugeot 3008 dan 5008, Bernama All New Peugeot 3008 dan 5008 Hadir Dengan Harga Lebih Terjangkau.
Merupakan facelift dari model sebelumnya, pada pembaruan ini Astra Peugeot menghadirkan All New Peugeot 3008 dan 5008 hadir dengan harga lebih terjangkau lewat varian Active.
Lewat Varian Active, All New Peugeot 3008 dan 5008 hadir dengan harga lebih terjangkau ini ditujukan untuk menggoda para calon pembeli SUV yang ingin naik kelas.
BACA JUGA:Jajaran Model mobil Listrik Peugeot Sudah Capai 70 Persen, Peugeot Tetap Tawarkan Mobil Hybrid
“Makanya untuk varian Active ini harganya mulai Rp 590 juta, masih di bawah angka Rp 600 juta,” ujar Rokky Irvayandi selaku CEO Astra Peugeot dalam acara peluncuran virtual, Jumat (1/10/2021) lalu.
Selain All New Peugeot 3008 dan 5008 hadir dengan harga lebih terjangkau lewat varian Active, Opsi varian Allure Plus untuk mengincar segmen premium Indonesia juga masih disediakan oleh Astra Peugeot.
Dengan diluncurkannya All New Peugeot 3008 dan 5008 dalam dua varian ini, Rokky percaya Peugeot 3008 dan 5008 facelift bisa kompetitif di segmen SUV premium di Indonesia.
Selanjutnya Target Penjualan All New Peugeot 3008 dan 5008…
+++++
“Target penjualan kami untuk Peugeot 3008 dan 5008 facelift ini adalah 50 unit per bulan dengan komposisi 50:50 antara keduanya,” tandas Rokky. Dengan kata lain, pihaknya ingin menjual 600 Peugeot 3008 dan 5008 facelift selama satu tahun.
Angka tersebut terlihat ambisius jika melihat mereka baru bisa menjual 122-unit Peugeot 3008 dan 5008 hingga Agustus 2021 kemarin.
Menurut pengakuan Rokky, angka tersebut turun 25 persen dibandingkan jumlah penjualan pada periode yang sama tahun lalu. Namun, Rokky mengatakan bahwa penurunan tersebut murni disebabkan oleh terhentinya suplai kedua mobil tersebut dari pabrik Peugeot di Malaysia.
“Sejak Juni hingga Agustus lalu sempat ada pemberhentian produksi di Malaysia akibat lockdown, karena kasus Covid-19 di sana sedang tinggi saat itu,” ujarnya.