Program ini juga merupakan implementasi kurikulum Teknik Sepeda Motor (TSM) Honda, yang selaras dengan kebutuhan industri.
Kurikulum tersebut tidak hanya menekankan aspek teknis, tetapi juga membentuk karakter profesional, disiplin, dan adaptif terhadap perubahan teknologi, sehingga relevan bagi pendidikan vokasi.
BACA JUGA:Keunggulan Wuling Cortez Darion PHEV yang akan di Produksi Indonesia
Kegiatan AHMBI di SMKN 5 Kabupaten Tangerang turut mempererat kemitraan antara sekolah dan industri. Dengan adanya program seperti ini, materi pembelajaran sekolah dapat terus disesuaikan agar relevan dengan kebutuhan pasar kerja yang semakin dinamis.
Kolaborasi antara WMS, AHM, dan SMKN 5 Kabupaten Tangerang menjadi bukti nyata bahwa pendidikan vokasi dan dukungan industri dapat berjalan seiring.
Melalui semangat “Sinergi Bagi Negeri”, generasi muda diharapkan menjadi pilar kemajuan bangsa melalui kompetensi, kreativitas, dan dedikasi di dunia industri.
Lebih lanjut, Benedictus menambahkan bahwa WMS dan AHM berkomitmen melanjutkan program serupa di SMK binaan lainnya.
"Harapannya, generasi muda Indonesia dapat siap menghadapi tantangan masa depan dengan kompetensi yang mumpuni, khususnya di sektor otomotif roda dua yang terus berkembang pesat,” jelasnya.
Tidak hanya menerima teori, siswa juga mendapat kesempatan mencoba langsung Honda PCX 160 RoadSync dan Honda CUV e: RoadSync. Aktivitas ini memberikan sensasi berbeda sekaligus memotivasi mereka memahami teknologi kendaraan masa kini secara lebih nyata.