Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga jual bahan bakar minyak (BBM) non subsidi.|Foto: dok. Pertamina|
JAKARTA, OTOMOTIFXTRA - Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga jual bahan bakar minyak (BBM) non subsidi, yakni Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Perta Dex.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyatakan, bahwa harga BBM non subsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak, yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus.
“Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM non subsidi akan terus kami lakukan secara berkala setiap bulannya," ujar Irto dalam siaran tertulisnya, Sabtu (1/9).
BACA JUGA:Halo Pengguna Jalan Raya, Jangan Lakukan 7 Hal Ini Ya Supaya Bebas ETLE
BACA JUGA:MG Extender Libas Jalur Riau, Siap Dukung Industri Hulu Inndonesia
Dijelaskan dia, berdasarkan perhitungan, pada periode September lalu untuk produk Gasoline (bensin), yakni Pertamax Series mengalami penyesuaian turun harga.
"Sedangkan untuk produk Gasoil (diesel) Dexlite dan Perta Dex penyesuaiannya naik harga. Seluruh penyesuaian harga berlaku mulai 1 Oktober," jelas Irto.
Untuk Pertamax Turbo (RON 98), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp14.950 dan untuk Pertamax (RON 92) menjadi Rp13.900.
Sedangkan untuk Dexlite (CN 51), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp17.800 dan Perta Dex (CN 53) harganya menjadi Rp18.100 per liternya.
BACA JUGA:Hyundai Donasikan Ioniq 5 ke IOP untuk Menjaga Laut Indonesia
BACA JUGA:Kolaborasi dengan B-Log, Truk Listrik eCanter Mulai Uji Coba di Jakarta
Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5%, seperti di wilayah DKI Jakarta.
"Seluruh harga baru ini sudah sesuai dengan penetapan harga yang diatur dalam Kepmen ESDM No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga BBM non subsidi," ungkap Irto.
Mengenai adanya perbedaan penyesuaian harga pada produk Pertamax Series dan Dex Series, Irto menjelaskan bahwa hal ini diakibatkan oleh kondisi energi global, salah satunya adalah geopolitik di Eropa Timur.