Teknik 'Nyetir' Eco Driving Bisa Selamatkan Lingkungan, Kok Bisa?

Teknik 'Nyetir' Eco Driving Bisa Selamatkan Lingkungan, Kok Bisa?


Pengujian konsumsi bahan bakar minyak (BBM) All New Ertiga Hybrid.|Foto: dok. PT SIS|

JAKARTA, OTOMOTIFXTRA - Mengemudi yang baik adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi emisi gas buang kendaraan.

Gas buang inilah yang berpengaruh terhadap kondisi lingkungan. Untuk menekan dampak buruknya, pengemudi dapat menerapkan salah satu teknik berkendara, yaitu Eco Driving.

Teknik ini merupakan cara mengemudi dengan tujuan mengoptimalkan konsumsi bahan bakar agar lebih efisien serta berperan mengurangi risiko kecelakaan.

Eco Driving dinilai mampu menghemat waktu dan biaya, aman, serta ramah lingkungan.

BACA JUGA:PEVS 2022 Sedot Lebih dari 45 Ribu Pengunjung, Moeldoko: Ini Untuk Kepentingan Bangsa

BACA JUGA:Alasan Dovizioso Pensiun di MotoGP, San Marino Jadi Laga Terakhir

Menurut Hariadi, Asst. to Service Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), selain untuk efisiensi bahan bakar, teknik Eco Driving juga merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang usia pakai kendaraan karena kinerjanya tidak dipaksakan.

"Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi teknik Eco Driving, yaitu pengemudi, kondisi mobil, serta lingkungan," ujar Hariadi, Jumat (30/7/2021).

Untuk memaksimalkan penggunaan bahan bakar, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pengemudi, diantaranya:

Waktu, rute, dan tujuan perjalanan

Hitung estimasi waktu berkendara dengan memperhatikan rute perjalanan agar dapat menghindari kemacetan.

Jika sudah terjebak dalam kemacetan, mobil akan sering melakukan stop and go, kondisi dimana mobil harus berhenti dan dijalankan kembali sesuai dengan kepadatan lalu lintas sehingga mengakibatkan boros bahan bakar.

Namun, selain menghindari kemacetan, dalam menghitung estimasi waktu berkendara, pengemudi juga harus menyediakan waktu lebih jika menghadapi kejadian tidak terduga di perjalanan.

+++++


Pengujian konsumsi bahan bakar minyak (BBM) All New Ertiga Hybrid.|Foto: dok. PT SIS|

Cara mengemudi

Sebisa mungkin hindari mengemudi secara agresif karena dapat memicu penggunaan bahan bakar yang boros.

Dalam mengemudi dengan teknik Eco Driving, untuk mencapai putaran maksimum pengemudi harus menekan pedal gas secara perlahan dan segera pindah ke posisi gigi percepatan yang lebih tinggi.

Pengemudi idealnya menjaga putaran mesin di angka 2.000 hingga 3.000 rpm. Jika melakukan perpindahan gigi melebihi angka tersebut putaran mesin menjadi terlalu tinggi dan penggunaan bahan bakar akan jauh lebih boros.

Manfaatkan momentum akselerasi saat bertemu dengan medan yang menanjak dan gunakan engine break saat bertemu dengan medan yang menurun. Akselerasi tinggi dalam mengemudi hanya akan menyebabkan konsumsi bahan bakar secara berlebihan.

Begitu pula ketika hendak mengerem, pengemudi harus memperhitungkan jarak pengereman sekitar 3 detik dengan menekan pedal rem secara halus dan memanfaatkan engine break untuk pengereman.

Selain itu, gunakan kecepatan ideal kendaraan dengan konstan sekitar 60-70 kilometer per jam untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar.

BACA JUGA:Sebelum Memboyongnya, Simak Fungsi MID pada Suzuki All New Ertiga Hybrid

Penggunaan bahan bakar mobil yang sesuai

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah penggunaan bahan bakar yang sesuai anjuran, yaitu bahan bakar tanpa timbal (unleaded fuel).

Bahan bakar tanpa timbal akan meminimalisir polusi dari gas buang kendaraan, sehingga menjadi lebih ramah untuk lingkungan sekitar.

Pemilihan ban mobil juga merupakan faktor yang penting dalam mendukung teknik Eco Driving.

+++++


Pengujian konsumsi bahan bakar minyak (BBM) All New Ertiga Hybrid.|Foto: dok. PT SIS|

Salah satunya adalah dengan cara menggunakan ban bertipe hambatan gulir (rolling resistance) yang rendah.

Ban dengan tekanan angin yang kurang dapat memperlambat roda bergulir sehingga membutuhkan tenaga ke poros roda lebih besar.

Selain bahan bakar dan ban mobil, penggunaan AC juga menjadi salah satu faktor borosnya bahan bakar.

Untuk itu, hindari menggunakan AC dengan suhu maksimal dan gunakan suhu ideal ruang kabin sekitar 20-23 derajat celcius.

BACA JUGA: Honda Racing Lanjutkan Kerja Sama dengan Red Bull untuk Suplai Mesin Balap Hingga Akhir 2025

Perawatan kendaraan

Lakukan perawatan berkala di bengkel resmi untuk menjaga performa mesin dan komponen-komponennya agar selalu dalam keadaan prima ketika digunakan.

Selain itu, melakukan perawatan berkala di bengkel resmi dapat menjaga garansi mobil. Supaya garansi tidak hangus, ikuti jadwal free service 1.000 km - 5.000 km di bengkel resmi.

“Pemanfaatan teknik Eco Driving dapat mengoptimalkan efisiensi bahan bakar sehingga mengurangi tingkat polusi dan lebih ramah lingkungan. Gaya dan teknik yang diterapkan pun sudah terbukti dapat mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya,”  tutup Hariadi.

Temukan konten otomotifxtra.com menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya