Roller berfungsi untuk mengatur pergerakan puli primer bergerak.
Komponen ini bekerja menggunakan prinsip gaya sentrifugal atau gaya yang keluar dari sebuah gerakan rotasi dengan arah menjauhi poros putaran.
Dengan adanya roller, membuat diameter puli mengalami pembesaran dan pengecilan sesuai dengan putaran mesin, sehingga motor bisa berjalan.
BACA JUGA:Tanda-tanda Relay Starter Motor Rusak, Jangan Selalu Salahkan Aki
4. Secondary Fixed Sheave (Puli sekunder tidak bergerak)
Secondary fixed sheeve merupakan sisi puli yang terhubung dengan poros sekunder secara tetap alias tidak bergerak.
5. Secondary Sliding Sheave (Puli sekunder bergerak)
Sama seperti puli primer bergerak, puli sekunder bergerak ini juga memiliki fungsi untuk mengatur besar kecilnya diameter pada puli sekunder.
Puli sekunder juga berbentuk tirus supaya pergerakannya mempengaruhi lebar lilitan v-belt.
BACA JUGA:Perbedaan Wuling Almaz Hybrid dengan Almaz RS, dari Tenaga Sudah Berbeda
6. Secondary Sheave Spring (Per CVT)
Jika di puli primer ada roller yang bertugas mengatur pergerakan puli primer bergerak.
Di puli sekunder menggunakan sebuah per untuk mengatur pergerakan puli sekunder.
Dalam posisi idle, per ini akan menjaga sliding sheave tetap rapat sehingga diameternya membesar.
Saat puli primer berputar, roller tidak hanya mengatur pergerakan puli primer, namun juga melawan daya pegas pada puli sekunder.
7. Clutch Carrier (Kampas kopling)