JAKARTA, OTOMOTIFXTRA.COM - Keputusan Suzuki keluar dari MotoGP pun dibuat secara mengejutkan, setelah tampil kompetitif dalam beberapa tahun terakhir, termasuk gelar juara MotoGP 2020 bersama Joan Mir.
Dalam tiga balapan terakhirnya di MotoGP 2022, Suzuki bahkan berhasil merebut dua kemenangan di Phillip Island dan Valencia lewat Alex Rins.
Hal itu tentu membuat para penggemar bertanya-tanya terkait keputusan Suzuki keluar dari MotoGP, padahal proyeknya cukup berjalan dengan lancar dan berhasil.
Setelah lebih banyak bungkam, petinggi Suzuki pun akhirnya angkat suara soal keputusan mundur dari ajang balap motor nomor satu di dunia ini.
Perlu diketahui, pabrikan Suzuki memang tidak mengeluarkan dana sebanyak tim lain di MotoGP seperti Yamaha, Honda ataupun Ducati.
BACA JUGA:Jangan Berikan Mesin Mobil Tua Oli Encer, Jika Tidak ingin hal ini Terjadi
Ada batas budget yang lebih ketat, membuat Suzuki harus menginvestasikannya dengan lebih tepat dan berhati-hati.
Suzuki lebih memilih mengalihkan investasi ke teknologi mesin bebas jejak karbon, dalam beberapa tahun ke depan mungkin menjadi tren di dunia otomotif, entah itu di motor listrik ataupun lainnya.
Salah satu alasan adalah untuk kembali investasi di carbon neutrality (netralitas karbon), hal itu bukan hanya masalah kelistrikan saja.
Saat ini Suzuki mengevaluasi berbagai macam peluang, tergantung dengan kapasitas pabrikan.
Tentu suatu hal yang wajar, jika Suzuki lebih berhati-hati soal investasi di MotoGP yang juga butuh dana besar.
BACA JUGA:Update Harga Mobil Bekas Nissan Evalia 2014, Mulai dari Rp 80 Jutaan
Bisa dikatakan akan percuma jika proyek di MotoGP jalan dengan bagus dan bahkan bisa juara, tapi tak sesuai dengan arah perkembangan produksi segmen roda Suzuki.
Suzuki butuh mengevaluasi lagi arah pengembangan segmen roda duanya, tentunya soal mesin bebas karbon ini.
Dengan itu, Suzuki pun menyangkal rumor soal mundur dari pasar otomotif roda dua.