JAKARTA, OTOMOTIFXTRA.COM - Meski sempat mengalami masalah teknis di awal musim, Red Bull RB18 mengakhiri musim F1 2022 dengan 17 kemenangan dari 22 seri yang dilombakan.
Namun di dunia ini tak ada yang sempurna, begitu juga RB18 yang bukannya tidak punya kekurangan sedikitpun.
Red Bull RB18 tak selalu menjadi mobil terkencang di grid, tidak punya downforce yang terbaik, serta bukan paling stabil juga.
Ada beberapa kekuatan khususnya soal manajemen ban dan keseimbangan di berbagai area kekuatan mobil, yang membuat RB18 punya kelebihan dibanding rivalnya khususnya saat balapan.
Namun dari semua itu RB18 punya satu kekurangan besar soal bobot, yang belakangan diakui masih disesali oleh Adrian Newey, sang desainer.
BACA JUGA:Kedepan, Bakal Ada Logo Sponsor Digital di Baju Balap dan Motor MotoGP
RB18 memulai musim F1 2022 dengan kelebihan 20 kg dari para rivalnya soal bobot.
Jelas masalah bobot ini menjadi salah satu yang sangat berpengaruh ke kecepatan dan juga pemakaian ban.
Bahkan Newey menyebutnya sebagai sesuatu yang cukup memalukan.
Banyak hal yang datang bersamaan dan membuat beratnya lebih dari harapan. Bannya lebih berat, dop-nya, struktur crash-nya
Bobot mobil perlahan memang bisa dikurangi dari balapan demi balapan, namun hal itu bukan perkara mudah.
Untuk mengurangi bobot bisa dilakukan dengan mengganti material, mengurangi beberapa bagian bahkan cat mobil sekalipun, dan yang paling repot adalah kau terpaksa mengubah desainnya.
Untungnya dari segi mekanis komponennya masih mirip dengan tahun sebelumnya.
Padahal jika memasang komponen-komponen baru yang dibawa insinyur, biasanya juga malah akan menambah bobotnya lagi, jadi serba susah juga.
BACA JUGA:Spek dan Fitur Mobil Listrik Citroen E-C4, Memiliki Jarak Tempuh 350 Kilometer