JAKARTA, OTOMOTIFXTRA.COM - Hal ini tentu mempengaruhi beban mobil, suspensi dan tentunya ban.
Lantas ada baiknya melakukan sedikit penyesuaian.
Yang termudah tentunya adalah pengaturan tekanan udara ban.
BACA JUGA:Komitmen Mercedes-Benz untuk Keberlanjutan melalui Program 1 Car for 100 Corals di GIIAS 2024
BACA JUGA:Mercedes-Benz Perkenalkan The All-New E-Class, Ikon Evolusi Kemewahan Berkendara
Ketika mobil terisi penuh dan harus menanggung beban lebih banyak, ada baiknya tekanan ban turut dinaikkan.
Namun kenaikan ini juga tidak boleh terlalu tinggi atau melewati batas tekanan pada ban.
Ada baiknya kenaikan tekanan ban tidak berlebihan, misalnya sebesar 3 Psi dari 35 menjadi 38 Psi.
BACA JUGA:Mercedes-Benz Indonesia Hadirkan Bintang-Bintang Baru di GIIAS 2024
BACA JUGA:Komitmen BYD Dalam After Sales Untuk Masyarakat Indonesia
Hal ini untuk membantu ban menopang beban terlebih dengan lebih banyak udara di dalam ban.
Ada baiknya untuk mengecek buku panduan kendaraan untuk angka tekanan ban yang lebih pasti.
Jika diisi terlalu banyak, misalnya melebihi 40 psi, ban akan menjadi terlalu keras dan mungkin kurang nyaman.
Ban yang terisi udara terlalu tinggi juga rawan pecah bila sudah tidak kuat.
Jika ingin mengecek tekanan ban mobil kesayangan Anda, tentu ada beberapa cara, misalnya menggunakan pompa gratis di beberapa SPBU, mengunjungi tempat servis, atau mengecek melalui Tyre Pressure Monitoring System (TPMS).