OTOMOTIFXTRA.COM -- Harga mobil baru di Amerika Serikat (AS) yang sempat menembus angka rata-rata lebih dari 50.000 dolar AS membuat Pemerintahan Trump angkat suara.
Karena itu, Presiden Donald Trump mengusulkan pelonggaran aturan efisiensi bahan bakar yang sebelumnya diterapkan pada era Biden, dengan harapan harga kendaraan baru lebih terjangkau bagi masyarakat.
"Mereka sangat buruk dalam hal biaya, malah bikin mobil jadi lebih mahal," kata Trumph, dilansir dari BBC.
Adapun keputusan ini diumumkan Trump di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Rabu (3/12/2025).
BACA JUGA:Jadi Mobil Paling Banyak Dicoba, Jetour T2 Diganjar Penghargaan 'Most Driven Car' di GJAW 2025
Disitat dari laman Road and Track, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) ingin menetapkan ulang Corporate Average Fuel Economy (CAFE) untuk tahun model 2022–2031.
Proposal baru ini menetapkan kenaikan efisiensi bahan bakar 0,5 persen per tahun untuk mobil penumpang dan truk ringan pada 2023–2026.
Kemudian 0,35 persen untuk mobil penumpang dan 0,7 persen untuk truk di 2027, serta 0,25 persen untuk keduanya mulai 2029 hingga 2031.
Aturan Biden sendiri sebelumnya mewajibkan efisiensi naik 8–10 persen tiap tahun dan meningkatkan produksi kendaraan listrik.
BACA JUGA:Bantu Konsumen Terdampak Banjir Sumatera, Honda Kasih Diskon Servis 20 Persen
Pemerintahan Trump menekankan bahwa standar sebelumnya mendorong harga mobil semakin tinggi.
Memang, tren pasar menunjukkan banyak produsen lebih memprioritaskan truk dan SUV ukuran besar, yang punya margin tinggi, ketimbang mobil yang lebih terjangkau.
Jika proposal nantinya disetujui, target rata-rata 2031 bakal berada di angka 34,5 mil per galon (14,6 km/liter), jauh di bawah target Biden 50,4 mil per galon (21,4 km/liter).
Jadi, pengurangan standar efisiensi kemungkinan besar tidak akan langsung menurunkan harga mobil baru secara drastis.
BACA JUGA:DFSK Gerak Cepat Bantu Korban Banjir di Sumatera dan Aceh