Demi nol emisi pada 2060, pemerintah diharaokan berikan edukasi dan literasi tentang kendaraan listrik bagi generasi muda.|Foto: dok. OtomotifXtra/Denny|
JAKARTA, OTOMOTIFXTRA – Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Jenderal (Purn) Moeldoko, mengklaim bahwa, perkembangan mobil listrik sudah mendapatkan tempat di hati masyarakat Tanah Air.
Hal itu terlihat dari banyaknya inovasi mahasiswa Indonesia terhadap mobil listrik, meski menurutnya, perkembangan kendaraan listrik juga masih memiliki berbagai isu.
"Isu tersebut terkait keselamatan kendaraan listrik, kemudahan pengisian daya, dan nilai jual paska penggunaan," ungkapnya, saat acara Seminar di ajang PEVS 2022 di JIExpo, Kemayoran, Selasa (26/7).
Kendati demikian, dirinya tak mau memikirkan terkait isu yang beredar di masyarakat. Karena kata dia, mobil listrik terbukti secara teknologinya sangat aman.
"Segeralah bermigrasi dari mobil konvensional ke mobil listrik dengan dua cara, yakni transisi kebiasaan dari membeli mobil konvensional menuju mobil listrik, dan yang sudah ada diganti atau dikonversi menjadi mobil atau kendaraan listrik," pungkasnya.
Terkait pentingnya kehadiran kendaraan listrik di Indonesia, Dirjen ILMATE Kemenperin, Taufiek Bawazier menyebut, bahwa Indonesia sudah siap untuk masuk ke kendaraan listrik, semua regulasinya sudah siap.
"Target 400 ribu kendaraan listrik sudah menjadi road map dari sisi pemerintah baik kendaraan roda empat dan dua," tuturnya.
Selaras dengan itu, Staf Khusus Menteri ESDM, Agus Tjahjana mengatakan pentingnya transisi menuju energi yang berkelanjutan, salah satunya fokus ke EV.
"Harapan kami dari Peta Jalan Transisi Energi yang telah kami susun dapat terlaksana, dimana kendaraan listrik pada 2025 sudah ada 400 ribu dan 1,7 juta sepeda motor," bebernya.
"Selain itu juga sudah terciptanya komitmen serta kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat dan swasta untuk mewujudkan Net Zero Emission pada 2060," tambahnya.
Dari sisi akademisi, Sekertaris PUIPT Teknologi Penyimpanan Energi Listrik, Muhammad Nizam menambahkan, baterai sebagai salah satu komponen utama kendaraan listrik tetap diperlukan standarisasinya
"Seperti standar ISO 18243-2017. Hal ini yang menjadi pekerjaan rumah bersama agar dikemudian hari kita dapat menjadi produsen baterai nasional," tandasnya.