Di sisi lain, salah seorang konsumen wanita mengatakan, polisi bahkan tidak tampak terkejut ketika dia memberi tahu mereka bahwa mobilnya dicuri.
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa ada tren TikTok, di mana anak-anak bernama Kia Boys ini mengambil mobil-mobil ini, membobolnya dalam hitungan detik, membongkar kunci kontak menggunakan USB untuk membuka mobil dan menyalakannya, dan mengambil mereka untuk joyrides," kata Silvia Castellanos, penggugat dalam gugatan.
BACA JUGA:Digelar Februari, IIMS 2023 Siapkan Segudang Kejutan
BACA JUGA:Pertamina Sesuaikan Harga Pertamax dan Dex Series, Jadinya Segini
Gugatan tersebut menuduh bahwa Kia keluaran 2011 hingga 2021 dan Hyundai keluaran 2015 sampai 2021, tidak dilengkapi sistem keamanan mumpuni.
Kendaraan produksi mereka dituduh tidak menggunakan immobilizer mobil sebagai anti maling, yang mayoritas dimiliki jenis mobil lainnya selama 20 tahun terakhir.
Sistem immobilizer sendiri berfungsi mencegah mesin menyala jika adanya ketidaksesuaian gelombang radio yang dikirimkan transmitter.
+++++
Ilustrasi Hyundai Accent 2015.|Foto: dok. Mobil123|
Ketika hal ini terjadi otomatis system ECU akan memblokir arus listrik ke pengapian dan system bahan bakar.
Kendati demikian Hyundai mengklaim bahwa system keamanan produknya sudah memenuhi standar keamanan Federal.
Bahkan, kedua perusahaan mobil menolak untuk mengomentari kasus ini, dengan alasan proses pengadilan yang tertunda.
Langkah antisipasi yang akan dilakukan oleh pihak Hyundai adalah dengan menggandakan mekanisme key fob sehingga akan lebih sulit untuk dicuri.
BACA JUGA:Halo Pengguna Jalan Raya, Jangan Lakukan 7 Hal Ini Ya Supaya Bebas ETLE
BACA JUGA:MG Extender Libas Jalur Riau, Siap Dukung Industri Hulu Inndonesia
Selain itu keamanan ganda pun akan diterapkan pada system kunci setir bekerja sama dengan departemen kepolisian setempat.