Helmut Marko, mengidentifikasi 'masalah' Alpine Saat Dia Terlibat Dalam Drama Esteban Ocon-Pierre Gasly

JAKARTA, OTOMOTIFXTRA.COM – Penasihat motorsport Red Bull Helmut Marko yakin Alpine menghadapi "masalah" menyusul tabrakan Esteban Ocon dengan rekan setimnya Pierre Gasly di F1 Grand Prix Monaco.

Ocon melakukan kontak ban-ke-ban dengan Gasly dan terlempar ke udara ketika dia mencoba melakukan sepak terjang yang berani terhadap rekan setimnya di Alpine di dalam di Portier pada lap pembuka balapan hari Minggu.

Sementara Gasly lolos tanpa kerusakan dan mampu mencetak satu poin di urutan ke-10, balapan Ocon telah usai. Pembalap Prancis itu mendapat penalti grid lima tempat untuk balapan berikutnya di Kanada dan merasakan kemarahan bos Alpine Bruno Famin, yang memperingatkan “konsekuensi” atas insiden tersebut.

BACA JUGA:Road to IMX 2024, Gaet Komunitas Otomotif di Jakarta

Ada dugaan bahwa Alpine mungkin mencoret Ocon untuk event berikutnya, dengan Sky Sports F1 melaporkan bahwa hal ini “sedang dipertimbangkan secara serius”.

Ocon pernah mengalami masalah di masa lalu dengan Gasly dan ini bukan pertama kalinya dia memiliki hubungan buruk dengan rekan setimnya, setelah juga bentrok dengan Sergio Perez di Force India/Racing Point dan Fernando Alonso di Alpine.

Berbicara dari pengalamannya sendiri di Red Bull, Marko menilai Alpine akan mengalami “kesulitan” dalam mencoba meredakan ketegangan antara kedua orang Prancis tersebut.

“Kami mengalami hal ini dua kali di Red Bull Racing dengan rekan satu tim saling menghalangi, sekali pada tahun 2018 dengan Daniel Ricciardo dan Max Verstappen di Baku, dan sekali dengan Mark Webber dan Sebastian Vettel pada tahun 2010 di Turki,” tulis Marko di kolomnya untuk Speedweek.

BACA JUGA:Caroline.id Catat Hasil Positif di Penjualan Mobil Bekas

Helmut Marko, mengidentifikasi 'masalah' Alpine Saat Dia Terlibat Dalam Drama Esteban Ocon-Pierre Gasly- kjpargeter-freepik

“Dalam kedua kasus tersebut, kami memanggil kedua pembalap ke perusahaan dan mendiskusikannya secara terbuka dengan mereka, memperjelas kepada mereka bahwa tabrakan dengan rekan satu tim tidak dapat diterima.

“Ricciardo kemudian meninggalkan kami di akhir musim dan tidak ada lagi insiden seperti itu dengan Webber; mereka menerima bahwa ini tidak dapat diterima.

“Langkah-langkah sulit diterapkan dalam kasus seperti ini, karena Anda harus mampu membuktikan niat yang jelas, padahal kenyataannya tidak demikian. Sopir kemudian mengatakan bahwa dia salah menilai kecelakaan itu, yang berarti tidak ada niat lagi.

“Masalahnya dengan Alpine, ini bukan pertama kalinya, dan menurut saya hal itu menambah kesulitannya.”