Ketika Anda menyalakan mesin mobil, apabila baterai mobil dalam kondisi low.
Maka energi yang dihasilkan oleh mesin bensin akan diubah menjadi energi listrik untuk pengisian daya baterai.
Sedangkan pada saat mobil melaju dengan kecepatan jelajah (60 km hingga 80 km per jam), maka sumber tenaga akan diambil dari mesin bensin.
BACA JUGA:Benarkah Mobil Disel Sering Purging, Bisa Picu Kerusakan Mesin?
Jika pada saat itu juga, kondisi baterai melemah, maka energi dari mesin bensin digunakan untuk mengisi daya baterai.
Sedangkan saat kondisi menyalip, mobil akan menggunakan tenaga dari motor listrik dan mesin bensin untuk bermanuver.
Ketika Anda dalam kondisi mengerem mobil, maka gaya gesek antara komponen sistem pengereman akan diubah menjadi energi listrik oleh generator.
Kemudian energi tersebut akan disimpan ke bagian baterai dan digunakan ketika mobil bergerak atau menyalakan head unit.
BACA JUGA:Apa Bedanya Jalan Raya dan Jalan Tol untuk Mobil? Begini Penjelasannya
3. Plug in hybrid
Untuk mobil dengan jenis plug in hybrid, cara kerjanya menyerupai jenis full hybrid.
Namun, pada jenis plug in hybrid, mobil sudah dilengkapi dengan kapasitas daya baterai yang lebih besar dibandingkan jenis full hybrid.
Dengan begitu, sumber tenaga dan energi yang digunakan lebih banyak diambil dari motor listrik.
Alhasil konsumsi bahan bakar menjadi sangat irit dan efisien sekali dalam mengurangi polusi udara.
Demikian cara kerja mobil hybrid, semoga artikel ini dapat menambah wawasan kalian dalam mengenali sistem hybrid pada sebuah mobil.